Banyak wanita menunda seksnya setelah melahirkan karena takut berdampak buruk. Lalu kapan wanita melahirkan aman untuk berhubungan seks kembali?
Konsultan laktasi dan seks dari Inggris Debbi Donovan mengatakan selama ini ada aturan yang menyebutkan bahwa wanita melahirkan boleh melakukan seks setelah enam minggu. Meskipun banyak yang telah melakukannya sebelum enam minggu, belum ada yang mengalami dampak serius kecuali dalam kondisi tertentu lalu dipaksakan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa leher rahim tertutup setelah dua minggu pasca melahirkan. Dengan demikian sebetulnya wanita dipersilahkan melakukan hubungan intim setiap kali mereka merasa siap.
"Asalkan pendarahan sudah berhenti dan tidak dianjurkan oleh ahlinya sampai batas waktu yang ditentukan," jelasnya.
Perempuan yang telah kehilangan darah dalam jumlah besar, mengalami demam postpartum atau infeksi biasanya memiliki peluang yang besar sayatan episiotomi atau laserasinya bertambah parah. Karena itu disarankan menunggu empat sampai enam minggu sebelum melakukan hubungan.
"Perlu diperhatikan, wanita yang menyusui akan kembali subur setelah dua minggu, untuk itu jangan lupa gunakan metode kontrasepsi sedini mungkin," imbuh Donovan.
Dan untuk para ibu yang khawatir tidak bisa bercinta setelah melahirkan, bisa memanfaatkan pelumas tambahan agar bercinta menjadi lebih aman.***
Sumber : Tribunnews.com
Penyebab Wanita Menolak Seks Pasca Hamil
Masa-masa setelah melahirkan merupakan masa sulit, terutama bagi seorang ibu. Tak heran memang, masa-masa ini menjadi masa peralihan baginya. Terlebih lagi si kecil lebih meminta perhatian dan pengawasannya.
Akibatnya, banyak wanita yang malas atau malah menolak bercinta setelah melahirkan. Terbukti, beberapa survei mengatakan bahwa 80% ibu yang baru memiliki anak akan mengalami penurunan gairah seksual pada bulan pertama pasca melahirkan.
Tak heran, hal ini menyebabkan banyak suami mengeluh kalau kehidupan seksnya tak seindah sewaktu belum punya anak. Jangan lantas kesal, lebih baik Anda ketahui terlebih dahulu apa penyebabnya hingga istri malas bercinta.
Hormon
Hormon menjadi alasan utama dari kondisi ini karena kadar hormon prolaktin akan meningkat yang memungkinkan ibu untuk menyusui. Namun, hal ini berpengaruh pada menurunnya tingkat dopamin yang membuat gairah seks berkurang.
Perubahan Bentuk Tubuh
Selama hamil bentuk tubuh perempuan pasti akan berubah, dan umumnya kondisi ini masih tetap terjadi setelah ia melahirkan. Perubahan bentuk tubuh ini membuat perempuan tak percaya diri dan menganggap dirinya tidak seksi lagi, sehingga membuatnya malas bercinta.
Rasa Sakit
Tubuh wanita yang baru melahirkan pasti mengalami proses penyembuhan. Untuk beberapa wanita yang melahirkan normal, hubungan seks pertama setelah melahirkan bisa menjadi sangat tidak nyaman dan menimbulkan rasa sakit, terlebih lagi jika ia melahirkan dibantu alat mengeluarkan bayi.
"Trauma perineum menjadi penyebab paling umum dari rasa sakit ini. Sekitar 21 persen terjadi jika ada jahitan dan 40 persen terjadi pada wanita yang mendapatkan episiotomi (pengguntingan jalan lahir)," ungkap Dr. Horowitz.
Dr Horowitz menambahkan hanya 12-14 persen pasangan yang tidak mengalami masalah seksual setelah melahirkan (sexual problems postpartum). Hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak sendiri, untuk itu jangan menutup diri satu sama lain dan romantisme serta keintiman harus tetap dijaga.
Menyusui
Menyusui bisa memicu penurunan kemampuan perempuan untuk terangsang secara seksual karena dinding vagina lebih tipis oleh perubahan hormon. Pada beberapa orang bisa menyebabkan orgasme yang kurang intens.
"Secara umum tidak ada efek jangka panjang dari kondisi ini. Tapi jika ada, Anda sebaiknya membicarakan hal ini dengan dokter kandungan agar tidak merusak kehidupan seksual Anda," ujar Dr Horowitz.
Meski begitu, bukan berarti perempuan tidak bisa menikmati seks setelah melahirkan. Dr Horowitz menuturkan ada hal-hal yang bisa dilakukan oleh pasangan, salah satunya adalah melakukan gerakan secara perlahan dan lembut.
Selain itu faktor kelelahan yang dialami perempuan dalam mengurus bayi yang baru lahir juga turut mempengaruhi. Tak ada salahnya membagi tugas dengan pasangan serta jujur satu sama lain karena tidak semua orang bisa membaca atau mengetahui isi pikiran seseorang.
"Sangat penting bagi pasangan menciptakan waktu bersama. Dalam hal ini jangan selalu mengenai seks. Yang terpenting Anda dan pasangan bisa menjalin keintiman seperti menyentuh, mencium, memegang atau mencoba hal-hal romantis lainnya," ungkapnya.
Sumber : Ghiboo.com
Akibatnya, banyak wanita yang malas atau malah menolak bercinta setelah melahirkan. Terbukti, beberapa survei mengatakan bahwa 80% ibu yang baru memiliki anak akan mengalami penurunan gairah seksual pada bulan pertama pasca melahirkan.
Tak heran, hal ini menyebabkan banyak suami mengeluh kalau kehidupan seksnya tak seindah sewaktu belum punya anak. Jangan lantas kesal, lebih baik Anda ketahui terlebih dahulu apa penyebabnya hingga istri malas bercinta.
Hormon
Hormon menjadi alasan utama dari kondisi ini karena kadar hormon prolaktin akan meningkat yang memungkinkan ibu untuk menyusui. Namun, hal ini berpengaruh pada menurunnya tingkat dopamin yang membuat gairah seks berkurang.
Perubahan Bentuk Tubuh
Selama hamil bentuk tubuh perempuan pasti akan berubah, dan umumnya kondisi ini masih tetap terjadi setelah ia melahirkan. Perubahan bentuk tubuh ini membuat perempuan tak percaya diri dan menganggap dirinya tidak seksi lagi, sehingga membuatnya malas bercinta.
Rasa Sakit
Tubuh wanita yang baru melahirkan pasti mengalami proses penyembuhan. Untuk beberapa wanita yang melahirkan normal, hubungan seks pertama setelah melahirkan bisa menjadi sangat tidak nyaman dan menimbulkan rasa sakit, terlebih lagi jika ia melahirkan dibantu alat mengeluarkan bayi.
"Trauma perineum menjadi penyebab paling umum dari rasa sakit ini. Sekitar 21 persen terjadi jika ada jahitan dan 40 persen terjadi pada wanita yang mendapatkan episiotomi (pengguntingan jalan lahir)," ungkap Dr. Horowitz.
Dr Horowitz menambahkan hanya 12-14 persen pasangan yang tidak mengalami masalah seksual setelah melahirkan (sexual problems postpartum). Hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak sendiri, untuk itu jangan menutup diri satu sama lain dan romantisme serta keintiman harus tetap dijaga.
Menyusui
Menyusui bisa memicu penurunan kemampuan perempuan untuk terangsang secara seksual karena dinding vagina lebih tipis oleh perubahan hormon. Pada beberapa orang bisa menyebabkan orgasme yang kurang intens.
"Secara umum tidak ada efek jangka panjang dari kondisi ini. Tapi jika ada, Anda sebaiknya membicarakan hal ini dengan dokter kandungan agar tidak merusak kehidupan seksual Anda," ujar Dr Horowitz.
Meski begitu, bukan berarti perempuan tidak bisa menikmati seks setelah melahirkan. Dr Horowitz menuturkan ada hal-hal yang bisa dilakukan oleh pasangan, salah satunya adalah melakukan gerakan secara perlahan dan lembut.
Selain itu faktor kelelahan yang dialami perempuan dalam mengurus bayi yang baru lahir juga turut mempengaruhi. Tak ada salahnya membagi tugas dengan pasangan serta jujur satu sama lain karena tidak semua orang bisa membaca atau mengetahui isi pikiran seseorang.
"Sangat penting bagi pasangan menciptakan waktu bersama. Dalam hal ini jangan selalu mengenai seks. Yang terpenting Anda dan pasangan bisa menjalin keintiman seperti menyentuh, mencium, memegang atau mencoba hal-hal romantis lainnya," ungkapnya.
Sumber : Ghiboo.com
Setelah putus Cinta, Stress?
Jangan sampai perpisahan Anda dengan mantan kekasih mengakibatkan kesedihan yang berlarut-larut juga stres yang berkepanjangan. Anda harus bangkit dan kembali menjalani hidup. Ini kiatnya.
Menerima
Yang pertama kali harus Anda lakukan adalah menerima keputusan yang sudah dibuat. Saat memutuskan berpisah, Anda dan mantan kekasih pasti sudah melewati banyak fase dan memiliki beragam pertimbangan. Untuk itu terimalah keadaan ini.
Jaga Jarak
Hal ini bukan bertujuan untuk memutuskan tali silaturahmi. Namun setelah putus, sebaiknya Anda dan kekasih menjaga jarak terlebih dahulu. Kondisi emosional Anda dan dia belum stabil. Jangan sampai pertemuan-pertemuan yang tidak perlu justru membuat Anda dan mantan membuat keputusan yang akan disesali nantinya.
Berhenti Menyalahkan
Kondisi emosional akan terus terganggu jika Anda terus-menerus membahas kesalahan mantan ataupun kesalahan Anda sendiri. Jangan lagi terpaku pada masa lalu. Jika memang ada kesalahan yang Anda perbuat di hubungan yang lalu, jangan lagi menyalahkan diri sendiri. Perbaikilah diri Anda agar sukses menjalankan hubungan di masa mendatang.
Nikmati Kesendirian
Jangan terburu-buru memulai hubungan yang baru. Jangan pernah memulai hubungan karena alasan kesepian. Cobalah nikmati kesendirian Anda terlebih dahulu. Inilah saatnya Anda menikmati waktu dengan para sahabat juga keluarga. Terburu-buru memiliki hubungan baru justru memperbesar risiko Anda mengulangi kesalahan yang sama.
Jangan Balas Dendam
Balas dendam adalah salah satu tanda bahwa Anda belum rela melepaskan mantan. Lagi pula, tujuan balas dendam hanya akan menyakiti diri Anda sendiri. Berusaha membuat mantan cemburu dan sebagainya hanya akan membuat kesedihan Anda makin berlarut-larut.
Menjalankan Hobi
Jika sebelumnya waktu Anda habis untuk berduaan dengan pasangan saja, inilah waktunya melakukan hal-hal yang Anda sukai tanpa memikirkan perasaannya. Anda bisa bersepeda, menyelam, atau sekedar menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan untuk melepas stres.
Bersyukur
Ini mungkin terdengar aneh, tapi yakinlah bahwa perpisahan mungkin jalan terbaik bagi Anda dan mantan untuk saat ini. Seperti yang telah ditulis pada poin pertama, keputusan berpisah bukanlah keputusan terburu-buru, melainkan sudah dipikirkan baik-baik. Mungkin saja perpisahan ini adalah jalan untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik.
Bagaimanapun, perpisahan jangan dijadikan alasan untuk menarik diri dari kehidupan sosial. Perpisahan juga bukan alasan untuk “mengobral” diri kepada siapa pun yang Anda anggap menarik. Percayalah, segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan.
Jika Anda merasa perpisahan kali ini sangat menyakitkan, yakinlah, waktu yang akan menyembuhkan perasaan Anda. Semoga berbahagia!
Sumber : yahoo indonesia
Menerima
Yang pertama kali harus Anda lakukan adalah menerima keputusan yang sudah dibuat. Saat memutuskan berpisah, Anda dan mantan kekasih pasti sudah melewati banyak fase dan memiliki beragam pertimbangan. Untuk itu terimalah keadaan ini.
Jaga Jarak
Hal ini bukan bertujuan untuk memutuskan tali silaturahmi. Namun setelah putus, sebaiknya Anda dan kekasih menjaga jarak terlebih dahulu. Kondisi emosional Anda dan dia belum stabil. Jangan sampai pertemuan-pertemuan yang tidak perlu justru membuat Anda dan mantan membuat keputusan yang akan disesali nantinya.
Berhenti Menyalahkan
Kondisi emosional akan terus terganggu jika Anda terus-menerus membahas kesalahan mantan ataupun kesalahan Anda sendiri. Jangan lagi terpaku pada masa lalu. Jika memang ada kesalahan yang Anda perbuat di hubungan yang lalu, jangan lagi menyalahkan diri sendiri. Perbaikilah diri Anda agar sukses menjalankan hubungan di masa mendatang.
Nikmati Kesendirian
Jangan terburu-buru memulai hubungan yang baru. Jangan pernah memulai hubungan karena alasan kesepian. Cobalah nikmati kesendirian Anda terlebih dahulu. Inilah saatnya Anda menikmati waktu dengan para sahabat juga keluarga. Terburu-buru memiliki hubungan baru justru memperbesar risiko Anda mengulangi kesalahan yang sama.
Jangan Balas Dendam
Balas dendam adalah salah satu tanda bahwa Anda belum rela melepaskan mantan. Lagi pula, tujuan balas dendam hanya akan menyakiti diri Anda sendiri. Berusaha membuat mantan cemburu dan sebagainya hanya akan membuat kesedihan Anda makin berlarut-larut.
Menjalankan Hobi
Jika sebelumnya waktu Anda habis untuk berduaan dengan pasangan saja, inilah waktunya melakukan hal-hal yang Anda sukai tanpa memikirkan perasaannya. Anda bisa bersepeda, menyelam, atau sekedar menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan untuk melepas stres.
Bersyukur
Ini mungkin terdengar aneh, tapi yakinlah bahwa perpisahan mungkin jalan terbaik bagi Anda dan mantan untuk saat ini. Seperti yang telah ditulis pada poin pertama, keputusan berpisah bukanlah keputusan terburu-buru, melainkan sudah dipikirkan baik-baik. Mungkin saja perpisahan ini adalah jalan untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik.
Bagaimanapun, perpisahan jangan dijadikan alasan untuk menarik diri dari kehidupan sosial. Perpisahan juga bukan alasan untuk “mengobral” diri kepada siapa pun yang Anda anggap menarik. Percayalah, segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan.
Jika Anda merasa perpisahan kali ini sangat menyakitkan, yakinlah, waktu yang akan menyembuhkan perasaan Anda. Semoga berbahagia!
Sumber : yahoo indonesia
Tipe Pria Dimata Seorang Wanita
Tidak tampan yang dicari cewek pada seorang cowok. Terkadang sifat bijaksana, pintar dan romantis juga banyak menjadi pilihan wanita.
1. Percaya Diri
Pede istilah gaulnya, mungkin standar utama yang paling dicari oleh cewek-cewek. Biasanya cowok-cowok yang memiliki rasa percaya diri tinggi selalu memandang cewek tanpa penuh keraguan. Sikap dan cara pandang ini di mata cewek sangat menggairahkan dan meyakinkan. karena ini membuat semua cewek jadi tergila-gila karenanya. Apalagi kalau sang cowok memiliki satu keahlian atau kemahiran, misalnya jago main sepak bola, bulu tangkis dan lain-lain. Di tanggung cewek-cewek akan nguber tuh….
2. Lelaki Lucu
Biasakan untuk selalu tidak menjadi orang yang serius atau gemar bercanda. Karena biasanya cewek tidak mau dekat-dekat dengan cowok tipe seperti ini. Tapi berusaha untuk menjadi cowok penghibur dikala cewek-cewek sedang sedih itu banyak dicari loh…! Biasanya cowok yang suka menghibur dengan cerita-cerita lucu atau film-film lucu yang pernah ditonton berdua, banyak digemari cewek.
3. Romantis
Ini standar utama yang paling banyak harus dipenuhi oleh setiap cowok. Pada dasarnya cewek itu rata-rata menginginkan cowok yang romantis. Harus diingat romantis disini bukan dalam arti nafsu loh. Romantis yang dimaksud disini adalah yang pandai mengambil hati dan bijaksana. Apalagi kalau ditambah sikap penyayang dan penuh perhatian. Wah… pasti ngebet habis deh tuh cewek-cewek !.
4. Bijaksana
Ini yang rada sulit kriterianya, karena beda tipis dengan romantis. Banyak cewek yang sering bermimpi untuk mendapatkan pasangan yang bijaksana dan pandai. Apalagi kalau cowok itu punya posisi dan jabatan yang bagus….. wah impian para cewek tuh. Tipe cowok ini juga biasanya banyak dijadikan impian para cewek, dan cewek-cewek itu sendiri juga pada akhirnya tahu diri kalau mereka belum tentu bisa jadi gebetan tipe cowok seperti ini.
5. Penyayang dan suka Anak-anak
Ada anggapan kalau cowok yang bijaksana adalah cowok yang berpengetahuan luas, dan cenderung menyukai anak-anak. Biasanya banyak cewek tersentuh dengan cowok tipe ini, karena dianggap mampu menjaga diri mereka. Dan satu bukti tipe cowok ini layak dijadikan pendamping karena mampu menjadi suami teladan dan bapak yang penyayang. Benar nggak sih ?
6. Fashionable
Rasanya dominasi gemar berdandan bukan hanya ada pada cewek. Cowok juga loh….. nah pada tipe cowok seperti ini biasanya banyak loh yang suka berdandan…. Cowok yang suka berdandan, stylist dan fashionable biasanya mampu membuat kesan pertama yang baik di mata cewek. Apalagi kalau cowoknya bertubuh harum, bersih dan memiliki tubuh yang terawat rapi. (tsb)
Sumber : tribunnews.com
Apa yang Pertama Dilihat Pria dari Seorang Wanita?
Ketika mata Anda bertatapan dengan seseorang bisa mengirimkan arti yang besar. Mata memang mampu memberi sinyal terhadap perhatian dan minat seseorang terhadap Anda.
Karena itu yuk, kita lihat apa saja yang menurut Times of India menjadi hal pertama yang dilihat pria dari seorang wanita dibawah ini:
Rambut Anda
Sebenarnya Anda tidak harus memiliki rambut panjang sehingga mudah dibelai pria. Tapi yang terpenting adalah Anda bisa merawat rambut Anda dengan baik sehingga meski pendek tetap sehat dan menarik dilihat pria.
Senyuman Tulus
Senyuman yang tulus atau tidak akan terlihat dan ini berpengaruh terhadap minat seorang pria terhadap Anda. Karena pria akan lebih senang melihat senyuman tulus dari wanita dan itu membuatnya tertarik kepada Anda.
Nada Suara
Studi menunjukkan bahwa pria lebih suka dengan nada suara yang sedikit lebih jelas dan tinggi dari seorang wanita, karena itu berkaitan dengan kesehatan reproduksi dari wanita.
Besar Pinggang
Jika pinggang Anda lebih kecil dari pinggul, itu menunjukkan kesuburan, dan tentunya secara naluriah pria menyukai hal tersebut.
Mata Anda
Semua bagian yang disebutkan tadi, fokusnya tetap pada mata. Ketika mata Anda bertemu dan saling tatap, bisa memberikan arti begitu banyak.
So, lebih cermat memperhatikan bagian diri Anda dan cara pria melihatnya!
Karena itu yuk, kita lihat apa saja yang menurut Times of India menjadi hal pertama yang dilihat pria dari seorang wanita dibawah ini:
Rambut Anda
Sebenarnya Anda tidak harus memiliki rambut panjang sehingga mudah dibelai pria. Tapi yang terpenting adalah Anda bisa merawat rambut Anda dengan baik sehingga meski pendek tetap sehat dan menarik dilihat pria.
Senyuman Tulus
Senyuman yang tulus atau tidak akan terlihat dan ini berpengaruh terhadap minat seorang pria terhadap Anda. Karena pria akan lebih senang melihat senyuman tulus dari wanita dan itu membuatnya tertarik kepada Anda.
Nada Suara
Studi menunjukkan bahwa pria lebih suka dengan nada suara yang sedikit lebih jelas dan tinggi dari seorang wanita, karena itu berkaitan dengan kesehatan reproduksi dari wanita.
Besar Pinggang
Jika pinggang Anda lebih kecil dari pinggul, itu menunjukkan kesuburan, dan tentunya secara naluriah pria menyukai hal tersebut.
Mata Anda
Semua bagian yang disebutkan tadi, fokusnya tetap pada mata. Ketika mata Anda bertemu dan saling tatap, bisa memberikan arti begitu banyak.
So, lebih cermat memperhatikan bagian diri Anda dan cara pria melihatnya!
Apa Sih, Perempuan dan Prostitusi?
Beberapa tahun lalu, saya pernah diajak berdiskusi oleh seorang kawan tentang bagaimana merancang pelatihan atau workshop untuk menumbuhkan penghayatan yang mendalam akan identitas diri bagi komunitas-komunitas yang selama ini termarginalkan. Tujuannya untuk meningkatkan greget perjuangan mereka atas identitas mereka sendiri.
Saat itu saya merasa, lebih mudah melakukan pelatihan semacam itu untuk komunitas gay dan waria. Alasan saya adalah untuk komunitas gay dan waria adalah karena saya percaya kalau orientasi seksual dan identitas gender itu given, tapi kemudian dipelintirkan oleh sebagian orang melalui doktrin dan kekuasaan sehingga muncul istilah penyimpangan dan sebagainya dan akhirnya nilai-nilai ini yang terinternalisasi. Pelatihannya bisa dirancang dengan memberikan kesadaran akan hal ini.
Baru saat mendiskusikan bagaimana merancang pelatihan semacam ini untuk perempuan-perempuan yang ada dalam prostitusi, kami kebingungan. Saat itu, organisasi kami percaya bahwa pekerjaan mereka adalah profesi. Saya mengamini pandangan tersebut karena mimpi besarnya adalah agar perempuan-perempuan tersebut mendapatkan perlindungan selayaknya profesi lain. Namun jujur saja, di hati kecil saya masih ada yang mengganjal. Bukan, bukan ukuran moral yang membuat amin saya tidak seratus persen. Saya tidak punya hak menghakimi orang yang satu lebih bermoral dari yang lainnya. Tapi fakta yang sering saya temukan saat saya berkomunikasi dengan perempuan-perempuan ini adalah kebanyakan dari mereka sebetulnya tidak menginginkan apa yang sedang mereka kerjakan. Bisa dibayangkan, bukan, bagaimana sulitnya membuat orang yang tidak ingin melakukan sesuatu kemudian kita ajak untuk merasa bangga pada apa yang mereka lakukan itu?
Saya masih belajar tentang feminisme. Sebagian feminis berpendapat bahwa bekerja dalam prostitusi adalah hak manusia (dus, membeli seks juga adalah hak). Klaimnya adalah setiap manusia berhak untuk mengekspresikan dirinya dan berdaulat penuh atas tubuhnya atau yang lebih dikenal dengan istilah hak otonomi tubuh. Pekerjaan seks adalah pilihan yang valid bagi perempuan dan laki-laki yang memilih untuk terlibat di dalamnya. Dalam pandangan ini, prostitusi harus dibedakan dari pelacuran paksa, dan feminis harus mendukung kegiatan-kegiatan pekerja seks yang menentang baik itu industri seks maupun sistem hukum. Pandangan ini yang kemudian saya jadikan pegangan untuk memperjuangkan diakuinya pekerja seks sebagai profesi. Namun tetap saja, dialog-dialog dengan perempuan-perempuan ini, seringkali membuat otak saya bergelut sendiri. Masih ada yang mengganjal.
Ganjalan itu berlubang kunci pada kata “pilihan”. Benarkah ada perempuan-perempuan yang dengan penuh kesadaran memilih untuk terlibat dalam prostitusi? Ya saya tidak bisa menutup mata mungkin saja memang ada yang seperti itu, tapi apakah mayoritas memang seperti itu? Alasan tidak punya skill dan pendidikan adalah yang paling banyak saya dengar, dengan latar belakang keluarga miskin atau pernah mengalami kekerasan. Dengan kondisi-kondisi tersebut, seberapa bebas kita bisa memilih? Ya, orang bisa gampang saja bilang, “Kenapa tidak jadi pekerja rumah tangga saja atau tukang cuci atau ini atau itu!” Nyonya dan Tuan yang berani bilang seperti itu, silakan merekrut pekerja rumah tangga sebanyak mungkin yang anda bisa. Lapangan pekerjaan tidak semudah didapat seperti yang Nyonya dan Tuan yang punya pendidikan bisa dapatkan.
Kembali ke soal perspektif, dari temuan-temuan saya, dan diskusi-diskusi pada bulan-bulan terakhir tentang isu ini, saya mulai memegang cara pandang lain. Masih feminisme juga, tapi alih-alih mendukung prostitusi, perspektif ini melihat prostitusi sebagai bentuk eksploitasi perempuan dan dominasi laki-laki atas perempuan, dan praktek yang merupakan hasil dari tatanan sosial yang ada: patriarkal. Kelompok feminis di jalur ini berpendapat bahwa prostitusi memiliki efek yang sangat negatif, baik pada perempuannya maupun masyarakat secara keseluruhan, karena memperkuat pandangan stereotip tentang perempuan, yang dipandang sebagai obyek seks yang dapat digunakan dan “disalahgunakan” oleh laki-laki. Saya juga mulai mempelajari sumber dan akar prostitusi perempuan.
Pandangan ini memperkuat apa yang saya temukan di lapangan, kebanyakan perempuan yang dilacurkan (begitu istilah yang kemudian akan banyak saya gunakan) berasal dari kelompok yang dirugikan secara sistem: miskin dan berpendidikan rendah. Soal kenapa mereka miskin dan berpendidikan rendah, ya balik lagi, sudah setarakah kesempatan bagi perempuan dan laki-laki untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan?
Setelah perempuan ini masuk ke dalam prostitusi, keadaannya tidak serta merta baik-baik saja. Perlu diingat saat anda membayangkan perempuan yang dilacurkan jangan melulu dibayangkan perempuan berpakaian mini, dengan make up tebal, memakai high heels, tubuh terawat dan gaya hidup mewah. Ya mungkin bisa anda temukan yang seperti itu, termasuk di sinetron dan film. Tapi ada lebih banyak yang kondisinya jauh dari yang anda bayangkan. Uang tak seberapa yang mereka dapat, setelah dibagi dengan mucikari dan keamanan lokal, tak sedikit pula yang dikirim ke keluarganya (saya pernah tahu, ada yang cerita uangnya digunakan untuk pendidikan anak-anaknya sampai bisa kuliah). Belum lagi kalau tahu-tahu ada razia dimana mereka ujung-ujungnya harus membayar sekian rupiah. Itu baru dari sisi ekonomi. Pelecehan dan kekerasan kerap terjadi, baik dari pembeli bahkan aparat, yang rata-rata laki-laki. Jarang pula kan kita dengar ada razia laki-laki pembeli seks? Oya, tambahan lagi, untuk urusan kesehatan, mungkin sudah ribuan pelatihan dilakukan bagi perempuan yang dilacurkan soal kondom dan bagaimana benda tersebut bisa melindungi tubuhnya dari infeksi menular seksual. Tapi kalau laki-laki menolak memakainya, apa bisa buat? Memaksa laki-laki ini tapi si laki-laki malah lari cari perempuan lain yang mau bertransaksi tanpa kondom, yang artinya bekurang pendapatan bagi perempuan yang mempromosikan kondom? Kalau sudah seperti ini, apakah perempuan ini punya hak berekspresi dan punya kedaulatan penuh atas tubuhnya?
Karena itu saya sekarang berani bilang, perempuan yang berada dalam prostitusi adalah korban, mereka dilacurkan oleh sistem yang ada: pemiskinan dan ketimpangan gender. Tentu saja, bukan berarti saya tidak mendukung jika prostitusi akan diperjuangkan sebagai profesi karena alasan otonomi tubuh. Saya akan mendukung, tapi dengan syarat: jika kondisi perempuan sudah setara dengan laki-laki, jika semua perempuan sudah mendapatkan hak-hak azasi mereka sebagai manusia dalam pendidikan, kesehatan, perlindungan hukum dan pekerjaan sehingga mereka memiliki kebebasan lebih untuk memilih dan menentukan hidupnya.
Terakhir, saya kutip dari wikipedia, dimana seorang mantan perempuan yang dilacurkan di Kanada, dan sekarang menentang industri tersebut, menulis: “Anda tidak dapat membuat prostitusi menjadi lebih aman; prostitusi adalah kekerasan dalam dirinya sendiri. Prosititusi adalah perkosaan, uang hanyalah alat untuk menenangkan rasa bersalah laki-laki”.
Sumber : Galink
Saat itu saya merasa, lebih mudah melakukan pelatihan semacam itu untuk komunitas gay dan waria. Alasan saya adalah untuk komunitas gay dan waria adalah karena saya percaya kalau orientasi seksual dan identitas gender itu given, tapi kemudian dipelintirkan oleh sebagian orang melalui doktrin dan kekuasaan sehingga muncul istilah penyimpangan dan sebagainya dan akhirnya nilai-nilai ini yang terinternalisasi. Pelatihannya bisa dirancang dengan memberikan kesadaran akan hal ini.
Baru saat mendiskusikan bagaimana merancang pelatihan semacam ini untuk perempuan-perempuan yang ada dalam prostitusi, kami kebingungan. Saat itu, organisasi kami percaya bahwa pekerjaan mereka adalah profesi. Saya mengamini pandangan tersebut karena mimpi besarnya adalah agar perempuan-perempuan tersebut mendapatkan perlindungan selayaknya profesi lain. Namun jujur saja, di hati kecil saya masih ada yang mengganjal. Bukan, bukan ukuran moral yang membuat amin saya tidak seratus persen. Saya tidak punya hak menghakimi orang yang satu lebih bermoral dari yang lainnya. Tapi fakta yang sering saya temukan saat saya berkomunikasi dengan perempuan-perempuan ini adalah kebanyakan dari mereka sebetulnya tidak menginginkan apa yang sedang mereka kerjakan. Bisa dibayangkan, bukan, bagaimana sulitnya membuat orang yang tidak ingin melakukan sesuatu kemudian kita ajak untuk merasa bangga pada apa yang mereka lakukan itu?
Saya masih belajar tentang feminisme. Sebagian feminis berpendapat bahwa bekerja dalam prostitusi adalah hak manusia (dus, membeli seks juga adalah hak). Klaimnya adalah setiap manusia berhak untuk mengekspresikan dirinya dan berdaulat penuh atas tubuhnya atau yang lebih dikenal dengan istilah hak otonomi tubuh. Pekerjaan seks adalah pilihan yang valid bagi perempuan dan laki-laki yang memilih untuk terlibat di dalamnya. Dalam pandangan ini, prostitusi harus dibedakan dari pelacuran paksa, dan feminis harus mendukung kegiatan-kegiatan pekerja seks yang menentang baik itu industri seks maupun sistem hukum. Pandangan ini yang kemudian saya jadikan pegangan untuk memperjuangkan diakuinya pekerja seks sebagai profesi. Namun tetap saja, dialog-dialog dengan perempuan-perempuan ini, seringkali membuat otak saya bergelut sendiri. Masih ada yang mengganjal.
Ganjalan itu berlubang kunci pada kata “pilihan”. Benarkah ada perempuan-perempuan yang dengan penuh kesadaran memilih untuk terlibat dalam prostitusi? Ya saya tidak bisa menutup mata mungkin saja memang ada yang seperti itu, tapi apakah mayoritas memang seperti itu? Alasan tidak punya skill dan pendidikan adalah yang paling banyak saya dengar, dengan latar belakang keluarga miskin atau pernah mengalami kekerasan. Dengan kondisi-kondisi tersebut, seberapa bebas kita bisa memilih? Ya, orang bisa gampang saja bilang, “Kenapa tidak jadi pekerja rumah tangga saja atau tukang cuci atau ini atau itu!” Nyonya dan Tuan yang berani bilang seperti itu, silakan merekrut pekerja rumah tangga sebanyak mungkin yang anda bisa. Lapangan pekerjaan tidak semudah didapat seperti yang Nyonya dan Tuan yang punya pendidikan bisa dapatkan.
Kembali ke soal perspektif, dari temuan-temuan saya, dan diskusi-diskusi pada bulan-bulan terakhir tentang isu ini, saya mulai memegang cara pandang lain. Masih feminisme juga, tapi alih-alih mendukung prostitusi, perspektif ini melihat prostitusi sebagai bentuk eksploitasi perempuan dan dominasi laki-laki atas perempuan, dan praktek yang merupakan hasil dari tatanan sosial yang ada: patriarkal. Kelompok feminis di jalur ini berpendapat bahwa prostitusi memiliki efek yang sangat negatif, baik pada perempuannya maupun masyarakat secara keseluruhan, karena memperkuat pandangan stereotip tentang perempuan, yang dipandang sebagai obyek seks yang dapat digunakan dan “disalahgunakan” oleh laki-laki. Saya juga mulai mempelajari sumber dan akar prostitusi perempuan.
Pandangan ini memperkuat apa yang saya temukan di lapangan, kebanyakan perempuan yang dilacurkan (begitu istilah yang kemudian akan banyak saya gunakan) berasal dari kelompok yang dirugikan secara sistem: miskin dan berpendidikan rendah. Soal kenapa mereka miskin dan berpendidikan rendah, ya balik lagi, sudah setarakah kesempatan bagi perempuan dan laki-laki untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan?
Setelah perempuan ini masuk ke dalam prostitusi, keadaannya tidak serta merta baik-baik saja. Perlu diingat saat anda membayangkan perempuan yang dilacurkan jangan melulu dibayangkan perempuan berpakaian mini, dengan make up tebal, memakai high heels, tubuh terawat dan gaya hidup mewah. Ya mungkin bisa anda temukan yang seperti itu, termasuk di sinetron dan film. Tapi ada lebih banyak yang kondisinya jauh dari yang anda bayangkan. Uang tak seberapa yang mereka dapat, setelah dibagi dengan mucikari dan keamanan lokal, tak sedikit pula yang dikirim ke keluarganya (saya pernah tahu, ada yang cerita uangnya digunakan untuk pendidikan anak-anaknya sampai bisa kuliah). Belum lagi kalau tahu-tahu ada razia dimana mereka ujung-ujungnya harus membayar sekian rupiah. Itu baru dari sisi ekonomi. Pelecehan dan kekerasan kerap terjadi, baik dari pembeli bahkan aparat, yang rata-rata laki-laki. Jarang pula kan kita dengar ada razia laki-laki pembeli seks? Oya, tambahan lagi, untuk urusan kesehatan, mungkin sudah ribuan pelatihan dilakukan bagi perempuan yang dilacurkan soal kondom dan bagaimana benda tersebut bisa melindungi tubuhnya dari infeksi menular seksual. Tapi kalau laki-laki menolak memakainya, apa bisa buat? Memaksa laki-laki ini tapi si laki-laki malah lari cari perempuan lain yang mau bertransaksi tanpa kondom, yang artinya bekurang pendapatan bagi perempuan yang mempromosikan kondom? Kalau sudah seperti ini, apakah perempuan ini punya hak berekspresi dan punya kedaulatan penuh atas tubuhnya?
Karena itu saya sekarang berani bilang, perempuan yang berada dalam prostitusi adalah korban, mereka dilacurkan oleh sistem yang ada: pemiskinan dan ketimpangan gender. Tentu saja, bukan berarti saya tidak mendukung jika prostitusi akan diperjuangkan sebagai profesi karena alasan otonomi tubuh. Saya akan mendukung, tapi dengan syarat: jika kondisi perempuan sudah setara dengan laki-laki, jika semua perempuan sudah mendapatkan hak-hak azasi mereka sebagai manusia dalam pendidikan, kesehatan, perlindungan hukum dan pekerjaan sehingga mereka memiliki kebebasan lebih untuk memilih dan menentukan hidupnya.
Terakhir, saya kutip dari wikipedia, dimana seorang mantan perempuan yang dilacurkan di Kanada, dan sekarang menentang industri tersebut, menulis: “Anda tidak dapat membuat prostitusi menjadi lebih aman; prostitusi adalah kekerasan dalam dirinya sendiri. Prosititusi adalah perkosaan, uang hanyalah alat untuk menenangkan rasa bersalah laki-laki”.
Sumber : Galink
Kita Makhluk Seksual, Kenali Hak Kita
Seksualitas adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Tidak perlu buru-buru membuka ritsleting celana untuk membuktikannya (ya hal itu mungkin perlu dilakukan jika memang ada keluhan di daerah kelamin anda), karena toh seksualitas bukan hanya soal penis dan vagina. Seksualitas memiliki dimensi yang lebih luas dari melulu persoalan biologis. Ia berdimensi psikologis, sosial dan budaya. Ia ada sejak manusia baru saja dilahirkan, “Anaknya perempuan atau laki-laki?”, bahkan sampai sang jasad sudah mewujud humus, “Kami yang berduka cita: anak dan cucu”. Lalu di mana pentingnya?
Persoalan anak dan cucu itu yang penting. Atau kasarnya, urusan beranak pinak. Tanpa yang satu itu, tak mungkin planet ini sekarang dipenuhi oleh manusia (sebetulnya sih nggak sesak-sesak banget) dengan segala kreativitasnya. Dari yang awalnya sesederhana yaitu meneruskan keturunan, persoalannya menjadi rumit saat garis keturunan menjadi hal penting demi menunjukkan kepemilikan harta waris dan kebanggaan kelompok tertentu. Alasannya apalagi kalau bukan untuk melindungi sumber daya. Maka munculah pembagian peran perempuan dan laki-laki, aturan pernikahan, undang-undang perkawinan. Tidak cukup sampai di situ, karena seksual adalah dorongan alami manusia yang kadang-kadang kurang bisa dikelola dengan baik (sama seperti dorongan lapar yang kalau tidak dikelola dengan baik, apapun yang ada di depan mata kita lahap juga, punya orang diembat juga), muncul juga aturan ini itu untuk membatasi ekspresi seksual, yang sayangnya seringkali merugikan pihak tertentu, terutama perempuan.
Sudah menjadi rahasia umum juga kalau di balik politik dunia, seksualitas punya peranan yang tidak kecil. Dari yang soal anak selir diangkat menjadi raja, penguasa Eropa yang takluk karena cintanya pada seorang Ratu di Afrika Utara, seorang diktator yang membantai jutaan etnis tertentu dan dikabarkan berpenis mini (dalam psikologi ada aliran yang percaya kalau hal ini bisa membentuk kepribadian ingin ‘menguasai’, salah satu bentuk pertahanan diri), mantan perdana menteri yang dituduh melakukan pelecehan seksual sesama jenis pada bawahannya, dan sebagainya. Dari sisi ekonomi, seksualitas bermain dari mulai yang kasat mata seperti prostitusi, perdagangan manusia dan bisnis seks lainnya, sampai ke yang tidak kasat mata seperti menjual produk dengan menampilkan tubuh-tubuh yang dianggap seksi, meskipun produknya tidak ada kaitannya sama sekali dengan tubuh yang dianggap seksi tersebut.
Masih hangat di benak kita soal maraknya kasus perkosaan di angkutan umum beberapa waktu lalu. Juga tentang pembunuhan berantai yang sebetulnya bisa dilakukan oleh siapapun, tapi media menganggap beritanya akan lebih seksi jika orientasi seksual si pelaku yang leboh disorot. Pelecehan, kekerasan, diskriminasi berbasis jenis kelamin, orientasi seksual dan identitas gender masih banyak ditemukan. Belum lagi soal kontroversi lateks bernama kondom, kasus infeksi menular seksual, kematian ibu saat melahirkan, pernikahan di bawah umur, sunat perempuan, aborsi, dan yang terakhir soal hubungan perdata anak dengan bapaknya tanpa memandang status perkawinan orang tuanya dan banyak isu lain yang silang sengkarut dengan urusan moral, ilmu pengetahuan dan kekuasaan.
Nah, karena kompleksnya isu seksualitas, sampai-sampai sebuah lembaga payung besar yang berpusat di London perlu mendeklarasikan hak seksual, yang menjamin terpenuhinya hak-hak azasi manusia dalam hal seksualitas. Ugh, mungkin di benak kita muncul pikiran, “Lagi-lagi kebarat-baratan, HAM lah, hak ini lah, hak itulah,” Tapi tak ada salahnya tho kita tahu, toh tujuannya baik, untuk memberikan perlindungan bagi manusia sebagai makhluk seksual. Syukur-syukur, hak-hak ini bisa diadopsi negara-negara di dunia, diterjemahkan lewat ratifikasi atau dimasukkan sebagai penunjang kebijakan yang sudah ada atau akan dikembangkan.
Adalah IPPF (International Planned Parenthood Federation), lembaga yang fokus pada isu kesehatan reproduksi dan seksual dan memiliki jaringan di 170 negara termasuk Indonesia, yang menyusun kemudian sepakat medeklarasikan hak-hak seksual ini pada Mei 2008. Diawali dengan menjadikan deklarasi ini sebagai alat advokasi internal yang mengikat lembaga-lembaga yang bergabung di lembaga tersebut, IPPF juga secara terus menerus membuat lobi dan merekomendasikan hak-hak ini kepada lembaga-lembaga PBB dan dalam pertemuan-pertemuan internasional.
Secara garis besar, terdapat 7 prinsip dasar dan 10 pasal yang termuat dalam deklarasi tersebut dengan tujuan untuk menghormati, melindungi dan memajukan hak dan kesehatan setiap orang, tanpa ada diskriminasi. Sepuluh hak-hak seksual tersebut adalah:
Setuju atau tidak setuju pada deklarasi tersebut, hal paling dasar soal seksualitas ini adalah kita menyadari bahwa kita adalah makhluk seksual yang punya hak atas seksualitas kita, namun tentu saja, memiliki kewajiban untuk mengelola seksualitas kita agar tidak menghalangi terpenuhinya hak orang lain. Negara diperlukan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak ini bagi seluruh warganya, tanpa kecuali.
Sumber : VIVAnews
Persoalan anak dan cucu itu yang penting. Atau kasarnya, urusan beranak pinak. Tanpa yang satu itu, tak mungkin planet ini sekarang dipenuhi oleh manusia (sebetulnya sih nggak sesak-sesak banget) dengan segala kreativitasnya. Dari yang awalnya sesederhana yaitu meneruskan keturunan, persoalannya menjadi rumit saat garis keturunan menjadi hal penting demi menunjukkan kepemilikan harta waris dan kebanggaan kelompok tertentu. Alasannya apalagi kalau bukan untuk melindungi sumber daya. Maka munculah pembagian peran perempuan dan laki-laki, aturan pernikahan, undang-undang perkawinan. Tidak cukup sampai di situ, karena seksual adalah dorongan alami manusia yang kadang-kadang kurang bisa dikelola dengan baik (sama seperti dorongan lapar yang kalau tidak dikelola dengan baik, apapun yang ada di depan mata kita lahap juga, punya orang diembat juga), muncul juga aturan ini itu untuk membatasi ekspresi seksual, yang sayangnya seringkali merugikan pihak tertentu, terutama perempuan.
Sudah menjadi rahasia umum juga kalau di balik politik dunia, seksualitas punya peranan yang tidak kecil. Dari yang soal anak selir diangkat menjadi raja, penguasa Eropa yang takluk karena cintanya pada seorang Ratu di Afrika Utara, seorang diktator yang membantai jutaan etnis tertentu dan dikabarkan berpenis mini (dalam psikologi ada aliran yang percaya kalau hal ini bisa membentuk kepribadian ingin ‘menguasai’, salah satu bentuk pertahanan diri), mantan perdana menteri yang dituduh melakukan pelecehan seksual sesama jenis pada bawahannya, dan sebagainya. Dari sisi ekonomi, seksualitas bermain dari mulai yang kasat mata seperti prostitusi, perdagangan manusia dan bisnis seks lainnya, sampai ke yang tidak kasat mata seperti menjual produk dengan menampilkan tubuh-tubuh yang dianggap seksi, meskipun produknya tidak ada kaitannya sama sekali dengan tubuh yang dianggap seksi tersebut.
Masih hangat di benak kita soal maraknya kasus perkosaan di angkutan umum beberapa waktu lalu. Juga tentang pembunuhan berantai yang sebetulnya bisa dilakukan oleh siapapun, tapi media menganggap beritanya akan lebih seksi jika orientasi seksual si pelaku yang leboh disorot. Pelecehan, kekerasan, diskriminasi berbasis jenis kelamin, orientasi seksual dan identitas gender masih banyak ditemukan. Belum lagi soal kontroversi lateks bernama kondom, kasus infeksi menular seksual, kematian ibu saat melahirkan, pernikahan di bawah umur, sunat perempuan, aborsi, dan yang terakhir soal hubungan perdata anak dengan bapaknya tanpa memandang status perkawinan orang tuanya dan banyak isu lain yang silang sengkarut dengan urusan moral, ilmu pengetahuan dan kekuasaan.
Nah, karena kompleksnya isu seksualitas, sampai-sampai sebuah lembaga payung besar yang berpusat di London perlu mendeklarasikan hak seksual, yang menjamin terpenuhinya hak-hak azasi manusia dalam hal seksualitas. Ugh, mungkin di benak kita muncul pikiran, “Lagi-lagi kebarat-baratan, HAM lah, hak ini lah, hak itulah,” Tapi tak ada salahnya tho kita tahu, toh tujuannya baik, untuk memberikan perlindungan bagi manusia sebagai makhluk seksual. Syukur-syukur, hak-hak ini bisa diadopsi negara-negara di dunia, diterjemahkan lewat ratifikasi atau dimasukkan sebagai penunjang kebijakan yang sudah ada atau akan dikembangkan.
Adalah IPPF (International Planned Parenthood Federation), lembaga yang fokus pada isu kesehatan reproduksi dan seksual dan memiliki jaringan di 170 negara termasuk Indonesia, yang menyusun kemudian sepakat medeklarasikan hak-hak seksual ini pada Mei 2008. Diawali dengan menjadikan deklarasi ini sebagai alat advokasi internal yang mengikat lembaga-lembaga yang bergabung di lembaga tersebut, IPPF juga secara terus menerus membuat lobi dan merekomendasikan hak-hak ini kepada lembaga-lembaga PBB dan dalam pertemuan-pertemuan internasional.
Secara garis besar, terdapat 7 prinsip dasar dan 10 pasal yang termuat dalam deklarasi tersebut dengan tujuan untuk menghormati, melindungi dan memajukan hak dan kesehatan setiap orang, tanpa ada diskriminasi. Sepuluh hak-hak seksual tersebut adalah:
- Hak kesetaraan, perlindungan yang sama di muka hukum dan bebas dari semua bentuk diskriminasi yang berdasarkan jenis kelamin, seksualitas dan gender
- Hak berpartisipasi bagi semua orang tanpa memandang jenis kelamin, seksualitas dan gender
- Hak hidup, merdeka dan terjamin keamanan (dan kenyamanan) dirinya secara utuh
- Hak atas privasi
- Hak otonomi pribadi dan pengakuan hukum
- Hak berpikir bebas, berpendapat, berekspresi dan berserikat
- Hak sehat dan manfaat kemajuan ilmu pengetahuan
- Hak pendidikan dan informasi
- Hak menetapkan pernikahan, merencanakan keluarga dan memutuskan tentang anak
- Hak pertanggungjawaban dan ganti rugi
Setuju atau tidak setuju pada deklarasi tersebut, hal paling dasar soal seksualitas ini adalah kita menyadari bahwa kita adalah makhluk seksual yang punya hak atas seksualitas kita, namun tentu saja, memiliki kewajiban untuk mengelola seksualitas kita agar tidak menghalangi terpenuhinya hak orang lain. Negara diperlukan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak ini bagi seluruh warganya, tanpa kecuali.
Sumber : VIVAnews
Cara Bangkitkan Gairah Seks
Cinta di dalam perkawinan membuat dunia berputar, tapi gairah seks lah yang menggerakkan rodanya. Karenanya, jangan malas untuk terus membangkitkannya.
Nah, bila kita cuek dan tak peduli dengan gairah, hati-hatilah. Lama-lama gairah jadi pudar dan rangsangan seks tak terasa nikmat lagi. Pada akhirnya, berhubungan intim pun jadi malas. Lalu bagaimana agar gairah tetap hidup dan menyala?Yang jelas, lingkungan harus mendukung. Berikut cara ampuh yang bisa dilakukan untuk membangkitkan gairah:
1. Suasana Kamar
Seperti halnya posisi dan cara bercinta yang perlu variasi agar tak bikin jenuh, kamar sebagai tempat bercinta pun butuh pembaruan agar libido tetap menggelora. Buatlah suasana kamar jadi romantis dan terkesan intim untuk bermesraan.
2. Busana
Tanggalkan daster lusuh, sarung tua, atau t-shirt bolong. Lebih baik pamerkan baju-baju tidur seksi pada pasangan. Bisa dipastikan gairahnya langsung bangkit.
Pasangan bisa malas mencumbu jika penampilan kita tak yahud. Bayangkan, sudah pakai daster lusuh, tiap malam maskeran dengan krim yang berbau aneh. Lama-lama suami bisa hilang gairahnya.
3. Musik
Selanjutnya, perlu diciptakan ritual bercinta. Di antaranya, lewat musik. Putarlah musik lembut dengan suara terdengar lamat-lamat. Irama musik yang lembut bisa membangkitkan gairah, lo. Ajak pasangan berdansa atau bergerak mengikuti musik sambil saling membuka pakaian dan berjalan ke tempat tidur. Sedapat mungkin pilih musik instrumental.
4. Makanan
Untuk pria, sangat baik bila banyak mengonsumsi bahan makanan yang mengandung kadar magnesium, seng, dan vitamin B6 yang tinggi karena ketiga zat gizi ini mengandung L-arginin, senyawa yang dapat mempertahankan ereksi. Justru kekurangan zat-zat gizi ini bisa menyebabkan impotensi.
Sedangkan pada wanita, dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat, vitamin E, dan mineral seng karena berhubungan dengan aktivitas hormon estrogen dan progesteron. Hormon-hormon inilah yang berperan dalam sistem reproduksi wanita serta gairah seksualnya. Elemen-elemen ini penting mengingat frigiditas pada wanita bila diteliti lebih lanjut, ternyata disebabkan kekurangan vitamin B1 atau thiamin dan mineral seng.
5. Rayuan dan Pujian
ingat, hubungan intim tak melulu urusan orgasme. Pada saat bercumbu, jangan lupa melontarkan kata-kata pujian kepada pasangan. Hujani dia dengan rayuan maut seperti halnya Anda lakukan kala pacaran dulu.
Tak harus ketika di ranjang, tapi juga bisa lewat telepon atau SMS (Short Message Service). Jangan lupa juga memujinya kala menyiapkan sarapan kesukaan Anda. Rayuan dan pujian bisa memupuk rasa cinta.
6. Variasi
Gairah untuk melakukan hubungan intim selalu dikaitkan dengan suasana yang selalu diperbarui. Jangan malas untuk mencoba hal-hal baru bersama pasangan. Misalnya, gaya dan tempat bercinta. Sesekali meniru gaya bintang dari film biru juga seru, lo, asal nyaman dan aman buat berdua. Pindahlah dari tempat tidur ke sofa, atau bahkan juga ke dapur.
Beri kejutan pada pasangan dengan seks cepat dan bertubi-tubi. Rasakan sensasinya. Sesekali sewalah kamar yang nyaman di hotel atau tempat peristirahatan tanpa diikuti anak-anak. Lakukan bulan madu kedua.
7. Berfantasilah
Bercerita ternyata juga merupakan bagian dari foreplay secara batin yang dapat memancing gairah seksual.
Berfantasi bisa membangun khalayan yang indah dan sangat ingin dilakukan. Biasanya seks akan lebih hangat dan romantis karena ada variasi agar tidak terperangkap pada hal-hal yang monoton. Melakukan aktivitas seks, jangan hanya di tempat tidur, lakukan ditempat lain yang tidak akan membuat Anda bosan.
8. Sentuhan dan Pijatan
Sentuhan yang lembut dan penuh kasih sayang juga dapat mengundang gairah pasangan. Bagi perempuan, sentuhan merupakan rangsangan yang berarti.
Jadi, jangan ragu untuk membelai lembut rambut, wajah, bibir dan daerah sensitif lainnya. Bisa juga dengan cara memijat. Tapi balurkan dulu minyak yang beraroma segar ke segenap bagian tubuh atau titiktitik saraf organ yang berperan dalam hubungan seks kemudian pijatlan dengan mesra hingga gairahnya bangkit.
9. Gunakan Wewangian Aromatherapi
beberapa aroma dan atmosphere menjadi bagian penting ketika berbicara soal hubungan intim dengan pasangan. Dimana aroma tersebut mampu membangkitkan gairah untuk bercinta. Cobalah aroma-aroma sensual tersebut dibawah ini untuk membuat pasangan semakin bergairah dan semakin mencintai anda.
mood
Diyakini para ahli aroma patchouli dapat membangunkan dan meningkatkan energi seksual .
10. Bangun Suasana Romantis
Ingat-ingatlah masa pengalaman yang membuat Anda bergairah seperti saat pacaran dulu, atau masa-masa awal sebagai suami istri. Jangan ragu berikan rayuan, belaian, serta kecupan lembut.
Dengan begitu, akan sangat mudah untuk memancing gairah seks Anda berdua. Bagunkan suasana romantis dalam kehidupan Anda, walaupun sudah lama tinggal bersama. Ingat juga, hal-hal romantis tidak hanya dapat Anda lakukan dengan kata-kata manis saja. Tetapi dengan perbuatan Anda terhadap pasangan. Mungkin sebelum bercinta, Anda dapat melakukan permainan-permainan kecil. Seperti saling menggelitik, mencium lembut, atau bahkan memberikan pijatan-pijatan ringan. Dengan begitu, Anda berdua akan merasa terpancing dan bergairah.
Nah, bila kita cuek dan tak peduli dengan gairah, hati-hatilah. Lama-lama gairah jadi pudar dan rangsangan seks tak terasa nikmat lagi. Pada akhirnya, berhubungan intim pun jadi malas. Lalu bagaimana agar gairah tetap hidup dan menyala?Yang jelas, lingkungan harus mendukung. Berikut cara ampuh yang bisa dilakukan untuk membangkitkan gairah:
1. Suasana Kamar
Seperti halnya posisi dan cara bercinta yang perlu variasi agar tak bikin jenuh, kamar sebagai tempat bercinta pun butuh pembaruan agar libido tetap menggelora. Buatlah suasana kamar jadi romantis dan terkesan intim untuk bermesraan.
2. Busana
Tanggalkan daster lusuh, sarung tua, atau t-shirt bolong. Lebih baik pamerkan baju-baju tidur seksi pada pasangan. Bisa dipastikan gairahnya langsung bangkit.
Pasangan bisa malas mencumbu jika penampilan kita tak yahud. Bayangkan, sudah pakai daster lusuh, tiap malam maskeran dengan krim yang berbau aneh. Lama-lama suami bisa hilang gairahnya.
3. Musik
Selanjutnya, perlu diciptakan ritual bercinta. Di antaranya, lewat musik. Putarlah musik lembut dengan suara terdengar lamat-lamat. Irama musik yang lembut bisa membangkitkan gairah, lo. Ajak pasangan berdansa atau bergerak mengikuti musik sambil saling membuka pakaian dan berjalan ke tempat tidur. Sedapat mungkin pilih musik instrumental.
4. Makanan
Untuk pria, sangat baik bila banyak mengonsumsi bahan makanan yang mengandung kadar magnesium, seng, dan vitamin B6 yang tinggi karena ketiga zat gizi ini mengandung L-arginin, senyawa yang dapat mempertahankan ereksi. Justru kekurangan zat-zat gizi ini bisa menyebabkan impotensi.
Sedangkan pada wanita, dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat, vitamin E, dan mineral seng karena berhubungan dengan aktivitas hormon estrogen dan progesteron. Hormon-hormon inilah yang berperan dalam sistem reproduksi wanita serta gairah seksualnya. Elemen-elemen ini penting mengingat frigiditas pada wanita bila diteliti lebih lanjut, ternyata disebabkan kekurangan vitamin B1 atau thiamin dan mineral seng.
5. Rayuan dan Pujian
ingat, hubungan intim tak melulu urusan orgasme. Pada saat bercumbu, jangan lupa melontarkan kata-kata pujian kepada pasangan. Hujani dia dengan rayuan maut seperti halnya Anda lakukan kala pacaran dulu.
Tak harus ketika di ranjang, tapi juga bisa lewat telepon atau SMS (Short Message Service). Jangan lupa juga memujinya kala menyiapkan sarapan kesukaan Anda. Rayuan dan pujian bisa memupuk rasa cinta.
6. Variasi
Gairah untuk melakukan hubungan intim selalu dikaitkan dengan suasana yang selalu diperbarui. Jangan malas untuk mencoba hal-hal baru bersama pasangan. Misalnya, gaya dan tempat bercinta. Sesekali meniru gaya bintang dari film biru juga seru, lo, asal nyaman dan aman buat berdua. Pindahlah dari tempat tidur ke sofa, atau bahkan juga ke dapur.
Beri kejutan pada pasangan dengan seks cepat dan bertubi-tubi. Rasakan sensasinya. Sesekali sewalah kamar yang nyaman di hotel atau tempat peristirahatan tanpa diikuti anak-anak. Lakukan bulan madu kedua.
7. Berfantasilah
Bercerita ternyata juga merupakan bagian dari foreplay secara batin yang dapat memancing gairah seksual.
Berfantasi bisa membangun khalayan yang indah dan sangat ingin dilakukan. Biasanya seks akan lebih hangat dan romantis karena ada variasi agar tidak terperangkap pada hal-hal yang monoton. Melakukan aktivitas seks, jangan hanya di tempat tidur, lakukan ditempat lain yang tidak akan membuat Anda bosan.
8. Sentuhan dan Pijatan
Sentuhan yang lembut dan penuh kasih sayang juga dapat mengundang gairah pasangan. Bagi perempuan, sentuhan merupakan rangsangan yang berarti.
Jadi, jangan ragu untuk membelai lembut rambut, wajah, bibir dan daerah sensitif lainnya. Bisa juga dengan cara memijat. Tapi balurkan dulu minyak yang beraroma segar ke segenap bagian tubuh atau titiktitik saraf organ yang berperan dalam hubungan seks kemudian pijatlan dengan mesra hingga gairahnya bangkit.
9. Gunakan Wewangian Aromatherapi
beberapa aroma dan atmosphere menjadi bagian penting ketika berbicara soal hubungan intim dengan pasangan. Dimana aroma tersebut mampu membangkitkan gairah untuk bercinta. Cobalah aroma-aroma sensual tersebut dibawah ini untuk membuat pasangan semakin bergairah dan semakin mencintai anda.
- Vanila
mood
- Patchouli
Diyakini para ahli aroma patchouli dapat membangunkan dan meningkatkan energi seksual .
- Musk
- Peppermint
- YlangYlang
- Jasmine
10. Bangun Suasana Romantis
Ingat-ingatlah masa pengalaman yang membuat Anda bergairah seperti saat pacaran dulu, atau masa-masa awal sebagai suami istri. Jangan ragu berikan rayuan, belaian, serta kecupan lembut.
Dengan begitu, akan sangat mudah untuk memancing gairah seks Anda berdua. Bagunkan suasana romantis dalam kehidupan Anda, walaupun sudah lama tinggal bersama. Ingat juga, hal-hal romantis tidak hanya dapat Anda lakukan dengan kata-kata manis saja. Tetapi dengan perbuatan Anda terhadap pasangan. Mungkin sebelum bercinta, Anda dapat melakukan permainan-permainan kecil. Seperti saling menggelitik, mencium lembut, atau bahkan memberikan pijatan-pijatan ringan. Dengan begitu, Anda berdua akan merasa terpancing dan bergairah.
Sayembara Pernikahan Bugil di Jamaika
Sayembara berhadiah uang tunai atau barang-barang mewah lainnya adalah hal yang biasa. Namun bagaimana dengan sayembara berhadiah pernikahan bugil?
Seperti dikutip LA Times, sayembara berhadiah itu dibuat oleh resort Hedonism II yang ada di Jamaika. Ini adalah kedua kalinya resort yang memang dikenal sebagai kawasan nudies itu mengadakan sayembara pernikahan bugil.
Pada tahun ini, resort tersebut mencari 10 pasangan yang bersedia menikah dalam keadaan tanpa busana. Nantinya kesepuluh pasangan yang terpilih akan jadi bintang dalam program televisi kabel. Pasangan pengantin juga akan didokumentasikan pernikahannya.
Hadiah utama sayembara tersebut memang cukup menggiurkan, menginap empat malam di Hedonism II gratis. Sayembara pernikahan bugil ini hanya boleh diikuti oleh mereka yang tinggal di Amerika Serikat dan Kanada.
Pernikahan bugil yang diadakan di resort Hedonism ini bukan berarti muncul tanpa kontroversi. Pada 2001, saat delapan pasangan menikah tanpa busana, pemerintah setempat protes. Tentu saja acara pernikahan itu dianggap tidak pantas dilakukan dan melanggar susila.
Resort Hedonism dioperasikan oleh SuperClubs yang berada di bawah naungan Village Resorts Ltd. Resorts tersebut memang dikenal sebagai area nudism dan keliberalan dalam hal urusan seksual. Anak-anak dilarang eksis di resorts dengan luas 22 are itu.
Hedonism II menawarkan pemandangan laut dan pantai dengan pasir putihnya. Ada juga kamar dengan pemandangan taman. 12 suite yang ada di resorts tersebut menyediakan area jacuzzi pribadi.
Seperti dikutip LA Times, sayembara berhadiah itu dibuat oleh resort Hedonism II yang ada di Jamaika. Ini adalah kedua kalinya resort yang memang dikenal sebagai kawasan nudies itu mengadakan sayembara pernikahan bugil.
Pada tahun ini, resort tersebut mencari 10 pasangan yang bersedia menikah dalam keadaan tanpa busana. Nantinya kesepuluh pasangan yang terpilih akan jadi bintang dalam program televisi kabel. Pasangan pengantin juga akan didokumentasikan pernikahannya.
Hadiah utama sayembara tersebut memang cukup menggiurkan, menginap empat malam di Hedonism II gratis. Sayembara pernikahan bugil ini hanya boleh diikuti oleh mereka yang tinggal di Amerika Serikat dan Kanada.
Pernikahan bugil yang diadakan di resort Hedonism ini bukan berarti muncul tanpa kontroversi. Pada 2001, saat delapan pasangan menikah tanpa busana, pemerintah setempat protes. Tentu saja acara pernikahan itu dianggap tidak pantas dilakukan dan melanggar susila.
Resort Hedonism dioperasikan oleh SuperClubs yang berada di bawah naungan Village Resorts Ltd. Resorts tersebut memang dikenal sebagai area nudism dan keliberalan dalam hal urusan seksual. Anak-anak dilarang eksis di resorts dengan luas 22 are itu.
Hedonism II menawarkan pemandangan laut dan pantai dengan pasir putihnya. Ada juga kamar dengan pemandangan taman. 12 suite yang ada di resorts tersebut menyediakan area jacuzzi pribadi.
Langganan:
Postingan (Atom)